Review : Marmut Merah Jambu

Dalam tulisan saya kali ini saya akan membahas atau me-review sebuah buku yang 9 hari lalu baru saja terbit dan baru selesai saya baca. Buku ini adalah buku ke-lima dari seorang penulis yang terkenal culun, pendek, dan bloon, yaitu Raditya Dika. Setelah sukses dengan buku terakhirnya: Babi Ngesot, pada 1 Juni 2010 buku kelima berjudul Marmut Merah Jambu serentak beredar. Sebagai penggemar setia buku-buku Raditya Dika, ekspektasi saya terhadap buku ini cukup besar. Apalagi Radith kerap menginformasikan perkembangan penulisan Marmut Merah Jambu kepada pembacanya via website pribadinya maupun lewatTwitter,which is membuat saya dan ribuan pembaca buku Radith semakin menunggu-nunggu hadirnya buku tersebut.

Dan ternyata, hubungan yang baik dengan pembaca serta rajinnya meng-update perkembangan buku menghasilkan animo yang begitu besar pada peluncuran perdana Marmut Merah Jambu. Radith bahkan rela menandatangani 2000 eksemplar Marmut Merah Jambu sebagai apresiasi untuk pembacanya yang telah melakukan pre-order buku sebelum launching pada 1 Juni. Sedikit curhat, sejak peluncuran perdana, saya telah dua kali ke toko buku dan dua kali merasa kecewa karena kehabisan. Menurut customer service-nya Gramedia Bekasi (maap nyebut merk), saat re-stock mereka telah menyediakan 100 eksemplar yang kemudian habis dalam sehari. Begitu juga di Gramedia Matraman, 400 eksemplar buku habis terjual dalam 3 hari. Akhirnya pada tanggal 8 Juni, dengan bantuan papa saya tercinta, saya berhasil mendapatkan buku tersebut yang kemudian langsung saya baca dengan suka cita riang gembira.

Okay, here’s the review. Marmut Merah Jambu memang bukan buku terbagus di dunia maupun buku yang sangat brilian. Secara alur cerita, masih berkisah tentang pengalaman pribadi Radith mulai dari keluarga sampai hubungan asmara yang semua ditulis dengan gaya komedi. Namun, jika dibandingkan dengan buku-bukunya lalu, sangat terasa perbedaan yang cukup mencolok. Tulisan Radith kali ini terasa lebih “rapi” dari sebelumnya. Pemakaian kata dan tutur kalimat lebih enak dibaca. Humor yang disajikan pun lebih menyenangkan dan sedikit sekali yang garing seperti sebelumnya. Pola cerita pun terlihat di setiap bab. Pada tiap bab, awalnya Radith akan bercerita dengan gaya komedi khasnya. Namun setiap cerita ditutup dengan closing “manis” dimana Radith menceritakan pelajaran dan hikmah yang ia dapatkan dalam pengalamannya. Bab yang paling menarik menurut saya adalah ketika Radith bercerita tentang adiknya, Edgar yang mau disunat. Bab mengenai “shero” juga menarik bagi saya (hihihihiii). My favourite part is when he mention about Cosmological Coincidence—Kebetulan Kosmos, kebetulan yang dirancang oleh alam semesta. Intinya, sepertinya MMJ akan menjadi buku yang saya baca berulang kali. Bagi kalian para kutu buku yang ingin membaca hasil karya anak negeri, Marmut Merah Jambu bisa menjadi pilihan.


Judul Buku : Marmut Merah Jambu

Penulis : Raditya Dika

Tebal : 222 Halaman

Harga : Rp. 39.500,-

Penerbit : Bukune

this is the cover of the book i'm talking about

MMJ saya cetakan ketiga. gagal dapet cetakan pertama.. ;(


KEYKO RANTI RAMADHANI/ 210110080234

posted under , |

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Sebel deh...
kemaren aku ke gramed terbesar di bandung..
buku ini udah abis...
setiap baca resensinya jadi penasaran...
pinjem dongggggg!!!! >.<

Unknown mengatakan...

huaaaa dapet dimanaa???
pengeeenn baca buku raditya dika yg baruu!!!
kemaren temen temen bilang pada keabisan juga merekaaa...
gue beli deeh sini bukunyaaa yayaya? hehe.

Daily Post mengatakan...

dimce: ini emang cepet banget lakunya. bole2 kalo mau pinjem.. ;P

orin: aku beli di gramedia matraman riinn.. perjuangan bgt nih. hahahaa.

Anonim mengatakan...

kenapa harus ada foto penulis artikelnya dengan buku MMJ? hahaha

keyko mengatakan...

gapapalah.. majang dikit. kan tulisan sendiri ini.. ;P

Re In Here mengatakan...

Mungkin sie Radit udah ngerasa harus lebih dewasa jadi bahasanya tertata lebih banik..hahaha

Unknown mengatakan...

wah.. semakin penasaran sama MMJ.. sekarang belum kesampean baca bukunya.. lagi mau uas sih, jadi teori lagi teori lagi.. zzzz..
kebayang tuh begimana kocaknya si MMJ, ditambah udah ribuan orang blg bagian SHIRO itu bagus banget!
can't wait to read MMJ! :D

hanifa rahmah mengatakan...

waaaaa pengeeennnn. penasaraaannnn. keykoo pinjem dooonngg... :)

winda Yulistiana mengatakan...

KereeNN!!!!!
Bang dika selalu bisa bikin novel yang gag bakal ngebosenin walaupun dibaca ribuan kali....hho
dan ketika baca MMJ langsung mikir "kok bisa seorang Raditya Dika bikin novel semanis ini...."hho...
suka banget pas dia nulis "for other people, they see mee as a clown,but for you i show you a human"....Really Really Really N.I.C.E.....:)

Rezki Apriliya mengatakan...

huwaaa,,,mesti beli nih.
terakhir punya karangan Dika yg Cinta Brontosaurus..
tapi itu udh lama bgt...

imagetabble mengatakan...

pengen beli, eh pas iseng mampir ke gramedia BSM masih ada banyak, pas ga bawa uang. trus nyampe rumah, liat di twitter katanya sold out trus.
waduh, nanti mau beli.
terima kasih reviewnya, bikin semakin pgn cpt baca. hhe

reta mengatakan...

ini adalah buku terbaiknya raditya menurut gw
ada seriusnya, tapi tetep ada humornya jg
gw jg paling suka yang 'How I Meet You, Not Your Mother' :')

fabian mengatakan...

ini blog isinya opo ???

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments