Nanotechnology on Your Eyes and Hand

Keyko Ranti R [210110080234]
Hernila Dyah K [210110080263]



Dewasa ini Fraunhofer Institute for Photonic Microsystem (IPMS) mengumumkan sebuah penemuan terbarunya. Sebuah inovasi kacamata yang dapat menampilkan data interaktif dengan sensor retina. Sebuah micro chip yang dipasang di kacamata yang dapat memproyeksikan data yang berasal dari PDA. Teknologi ini disebut Head Mounted Displays (HMD).

HMD dapat membantu paramedis saat operasi, montir, teknisi sehingga tidak perlu mengalihkan pandangan ke komputer atau PDA.

Dr. Michael Scholles, manajer unit usaha di Fraunhofer Institute for Photonic Microsystem (IPMS) mengatakan, “Kami ingin membuat kacamata bidirectional dan interaktif sehingga bidang baru aplikasi dapat dibuka”. Pengguna dapat mengatur content dengan hanya menggunakan gerakan - gerakan mata. Para ilmuwan menggunakan Organic Light-Emitting Diodes (OLED) untuk menghasilkan cahaya pada tampilan micro di layar.




Perkembangan teknologi Nano (Nanotechnology) memang luar biasa. Teknologi ini menyentuh segala bidang kehidupan yang bertujuan untuk mempermudah peran kehidupan dengan media teknologi yang maju. Hal tersebut juga terjadi dalam perkembangan HP (Handphone). NOKIA sebagai salah satu brand teknologi komunikasi yang selalu berinovasi melalui perangkat gengamnya memiliki konsep alat susun nan canggih hasil riset dari Nokia Research Center and researchers.

Morph,sebutannya. Penemuan ponsel masa depan ini merupakan hasil pengembangan Nokia dan Universitas Cambridge.Ponsel ini bisa dilenturkan, di tarik di gulung secara fleksibel. Sehingga pengguna mentransformasi perangkat mobile mereka menjadi bentuk berbeda secara radikal. Perangkat mobile ini mendemonstrasikan fungsi tujuan akhir sehingga teknologi nano mampu menyajikan berbagai hal. Perangkat ini dapat digunakan sebagai Jam tangan, Perangkat ini juga dapat digunakan sebagai Telephone Genggam dan perangkat ini bias digunakan sebagai Media Player.

Tidak hanya itu teknologi ini juga dapat membersihkan dan memelihara dirinya sendiri karena kecanggihan itulah dapat dikatakan sebagai perangkat yang bersih dan rapi.Ponsel ini hanya perlu dibiarkan di bawah sinar matahari. Maka Otomatis, Ponsel ini kan Mencharger dengan sendirinya.

Melihat dua produk tersebut, kami berandai - andai 10 tahun ke depan, kami bisa mendapatkan produk perpaduan dari kedua piranti tersebut. Perkembangan nano teknologi yang semakin maju akan membuat HMD yang lebih ringkas dengan mengubahnya menjadi softlens yang simpel. softlens tersebut nantinya akan terhubung secara wireless dengan piranti handphone. alih-alih berbentuk kacamata, softlens disini dapat menyajikan bentuk visual data interaktif yang dapat di gerakkan hanya dengan pandangan mata. dibuat dengan nano teknologi yang berbahan ringan dan user-friendly, softlens ini menjadi salah satu teknologi yang simpel dan inovatif.

Saat digunakan untuk menelpon, terhubung dengan piranti handphone, softlens akan memvisualisasikan individu yang melakukan panggilan telepon dengan pengguna. maka panggilan jarak jauh akan semakin terasa dekat karena individu tersebut akan langsung terlihat di depan mata kita secara 3 dimensi. softlens juga dilengkapi perangkat GPS (Global Positioning System) dimana pengguna dapat mengetahui keberadaannya dan orang-orang yang mereka kenal secara akurat. GPS dalam softlens ini dapat menyajikan data akurat peta seluruh daerah di bumi dengan mengunduhnya di handphone yang lalu disambungkan secara wireless ke softlens.

menawarkan piranti yang handy dan all-in-one. Handphone memiliki kapasitas yang besar untuk menyimpan seluruh data yang kita inginkan, sehingga berfungsi sama dengan laptop. bentuk handphone yang sangat dinamis, dapat dilipat, diperbesar, hingga dibengkokkan menjadi gelang, pengguna mendapatkan suatu alat yang bisa apa saja namun praktis. ketika handphone tersebut diperbesar, maka pengguna dapat menggunakannya sebagaimana menggunakan laptop. mulai dari mengetik, presentasi, browsing, e-mail, membaca buku, hingga mengedit foto dan video. segala kemudahan dan fasilitas yang ditawarkan membuat kedua piranti yang saling berhubungan ini dapat digunakan hingga taraf profesional.

sumber :
http://jok312.wordpress.com/2009/06/04/kacamata-canggih-dapat-menampilkan-data-interaktif/
http://ramadanue.blogspot.com/2009/06/nokia-morph-concept-hp-teknologi.html

posted under | 0 Comments

MAG+, Majalah Ramah Lingkungan

HERNILA DYAH K
210110080263

BERG adalah sebuah perusahaan konsultasi desain, penelitian dan pengembangan teknologi dan strategi, terutama dengan mencari peluang dalam jaringan. BERG bekerja sama dengan Bonnier R & D menjelajahi masa depan majalah digital. Majalah merupakan sekumpulan artikel yang biasa dicetak di atas kertas. Berisi artikel – artikel yang dengan membacanya dapat membuat Anda lupa waktu karena saking seru dan mendalam isinya. Di dalamnya juga terdapat foto - foto dengan tampilan dan warna yang menggoda mata. Intinya, majalah dibentuk untuk menghibur pembaca.

Di Mag+ ini, ditampilkan model majalah baru, yang bukan ditulis dan diterbitkan di atas kertas, melainkan sebuah piranti. Artikel dijalankan dengan scroll baik keatas, kebawah, kekanan maupun kekiri, bukan dengan halaman demi halaman seperti majalah pada umumnya. Layar yang disajikan di Mag+ adalah layar sentuh atau touch screen.


Untuk membalik halaman demi halaman majalah di Mag+, Anda bisa menekan gambar di sebelah kiri layar, kemudian tekan teks di sebelah kanan untuk menyelami lebih jauh artikel yang Anda inginkan.


Perusahaan Desain Kicker Studi di San Fransisco akan membuat prototype fisik Mag+ dalam beberapa bulan mendatang, dimulai akhir tahun 2009 lalu. Bonnier memimpin penelitian dan pengembangan proyek ini. Di blog BERG, dikatakan bahwa akar dari penelitian ini adalah untuk bertujuan melestarikan citra standar majalah dalam bentuk digital, bukan duplikasi PDF atau blog atau membaca pengalaman.
"Konsep ini bertujuan untuk menangkap esensi membaca majalah, yang orang telah menikmati selama puluhan tahun," tulis Björn Jeffery di blog. "Konsepnya menggunakan kekuatan media digital untuk menciptakan sebuah pengalaman yang kaya dan bermakna, sambil tetap mempertahankan fitur santai dan tradisional bentuk majalah yang dicetak." Bonnier tidak tersedia untuk komentar lebih lanjut.
Kedua studio desain yang berfokus pada bagaimana dan mengapa orang membaca majalah. "Kami berfokus pada menciptakan pengalaman membaca santai seperti dengan majalah fisik yang tidak merasa seperti web atau aplikasi," kata Matt Jones, direktur desain di Berg. "Kami juga mempertimbangkan proses produksi dan proses editorial dan melihat bagaimana kami dapat mengkonversi aset ke dalam bentuk digital."



Apabila dianalisis sesuai dengan ajaran Evertt M. Rogers yaitu interactivity, demassified, dan asynchronous, ada beberapa hal yang dapat kita lihat. Di dalam interactivitiy terdapat tiga jenis yaitu human to human, human to systeam, dan systeam to systeam. Yang di maksud dengan human to system di dalam teknologi ini adalah proses di mana pengguna teknologi ini memberikan perintah kepada sistem operasi yang ada di dalam piranti ini. Dari sini dapat diambil contoh saat pembaca meng-klik judul artikel yang diinginkan, maka langsung saat itu juga, system akan membuka artikel yang diinginkan, sesuai judul artikel yang diklik.
Pada system to system, dalam piranti ini dapat dilihat dari bagaimana program yang ada di dalam piranti ini bekerja. dilihat dari demassifiednya, teknologi Mag+ ini mengajak pembaca untuk dengan leluasa memilih – milih majalah apa yang ingin ditampilkan, dan artikel mana yang akan dibaca. Kekuasaan itu semua dipegang oleh para pemilik Mag+, merekalah yang menguasai media massa, bukan media massa yang menguasai mereka, sehingga piranti ini memiliki peluang untuk menjadi piranti yang harus dimiliki. asynchronous, karena pengguna piranti ini tidak selalu membaca halaman yang sama. Semua tergantung dari pengguna mau membaca artikel yang mana.

• Dampak Sosial
Dengan adanya Mag+ ini, dimana konsumen tidak lagi harus keluar rumah untuk membeli majalah setiap minggu atau bulannya, dapat memberi efek negative. Terjadinya kesenjangan social, karena komunikasi interpersonal jadi jarang dilakukan. semisal awalnya ia sering keluar rumah untuk beli majalah, di jalan dia sering bertemu orang, maka terjadilah komunikasi diantara mereka, khususnya konsumen dan penjual. tapi setelah adanya Mag+ ini, pengguna tidak perlu lagi setiap minggu atau bulan keluar rumah untuk membeli majalah, karena dapat langsung dilihat di piranti Mag+. Selain itu, dampak yang dapat dirasakan adalah kesenjangan sosial antara pemilik Mag+ dan yang tidak memiliki, karena melihat dari tekhnologinya, tentunya hanya golongan tertentu yang memilikinya. Namun dilihat dari banyaknya keuntungan terhadap lingkungan, dapat diprediksi bahwa piranti ini dapat menjadi piranti yang akan banyak dimiliki di hampir semua kalangan.

• Dampak Ekonomi
Pernah dijelaskan di kuliah sebelumnya, bahwa dengan adanya piranti – piranti media massa yang tidak menggunakan kertas sebagai bahan dasarnya, maka dengan demikian, perusahaan yang masih menggunakan kertas sebagai bahan dasarnya akan bangkrut, karena piranti yang ramah lingkungan tentu akan lebih banyak dipilih oleh mereka yang memang sadar akan lingkungan. Dengan bangkrut atau tutupnya perusahaan cetak tersebut, maka akan semakin banyak pengangguran. Berlanjut di perusahaan yang juga mulai membuka pikiran bahwa kertas sudah tidak menjadi bahan baku yang efektif, maka akan terjadi persaingan usaha di bidang yang sama seperti Mag+ ini. Perusahaan media beramai - ramai berusaha membuat piranti yang lebih canggih dari Mag+ ini.



REFERENSI :
http://berglondon.com/
http://berglondon.com/blog/2009/12/17/magplus/
http://creativity-online.com/news/bonnier-and-berg-reimagine-emags-with-mag/141138
http://www.bonnier.com/en/content/digital-magazines-bonnier-mag-prototype
http://www.youtube.com/watch?v=iAZCr6canvw&feature=related

posted under | 2 Comments

Lost No More with MAPTOR

KEYKO RANTI RAMADHANI
210110080234





Apa yang anda bawa saat sedang bebepergian ke tempat yang belum anda kenal? Buku peta yang tebal atau map yang jika dibentangkan lebih lebar dari taplak meja? Jika salah satu atau bahkan kedua opsi tersebut adalah jawaban anda, berarti anda perlu meningkatkan kepekaan terhadap perkembangan zaman. Pernahkah anda mendengar kata GPS? Ya, GPS atau Global Positioning System adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu diseluruh dunia bagi banyak orang secara simultan.

Beberapa tahun belakangan ini, karena kebutuhan manusia akan navigasi yang cepat, mudah, dan simpel, GPS makin diminati. Gadget seperti handphone beberapa telah melengkapi diri dengan akses GPS. Namun, layar handphone yang kurang lebar membuatnya kurang nyaman sebagai peta. Oleh karena itu, muncullah terobosan baru dalam gadget yang berfungsi sebagai navigator, MAPTOR (Map + Projector). Seperti namanya, gadget ini memadukan unsur map dan proyektor. Maptor memiliki GPS yang mampu menunjukkan pengguna mengenai lokasi mereka saat itu dalam tampilan peta konvensional sistem GPS. Menariknya, Maptor dapat memproyeksikan peta dan data lokasi dalam tampilan layar besar pada berbagai macam permukaan; dinding, lantai, bahkan telapak tangan. Dengan gadget berukuran kecil dan handy, anda dapat mendapatkan info navigasi dengan lebih nyaman dan dimana saja. Sebagai nilai plusnya, Maptor terbuat dari plastk biodegradable PLA (Polylactic Asam) yang ramah lingkungan.

Cara kerja gadget ini terbilang cukup mudah. Anda cukup mengunduh peta ke dalam gadget ini (bisa melalui bluetooth) dan anda dapat memproyeksikan peta yang juga dengan tepat menemukan lokasi dimana anda saat itu juga.


Dampak
Pada suatu teknologi, pasti akan ditemukan berbagai dampak atas kehadirannya. Dampak yang dapat ditemukan dari Maptor ini ialah memudahkan pengguna dalam navigasi yang cepat, mudah, nyaman dan akurat. Desainnya yang minimalis dan handy membuat Matrop menjadi gadget yang mudah digunakan kapan saja dan dimana saja, tentunya bagi anda yang senang bepergian. Teknologi digital map seperti ini juga dapat membantu mengurangi pemakaian kertas (yang dapat kita temui dalam map, peta, dan sebagainya). Sedangkan kekurangannya adalah gadget ini belum teruji ketahanan baterainya. Serta sedikit banyak dapat mengurangi pendapatan produsen dan penjual peta/map manual.

3 perubahan komunikasi setelah ditemukannya teknologi (Everett Rogers) :
1. Interactivity
Pengguna Maptor termasuk dalam user-to-machine interactivity. Sistem GPS yang memberi informasi navigasi kepada pengguna secara tepat dapat menunjukkan lokasi pengguna saat itu.
2. Demassified
Dilihat dari bentuk dan kegunaannya, Maptor adalah sebuah gadget personal yang memiliki potensi nantinya menjadi salah satu must-have-item di kalangan masyarakat.
3. Asynchronous
Informasi mengenai lokasi pengguna tentu tidak diberikan secara serempak kepada pengguna. Pengguna memiliki kekuasaan terhadap kapan dan informasi navigasi seperti apa yang ingin mereka dapatkan.









Referensi:
http://www.mydigitallife.info/2009/08/26/maptor-integrates-gps-and-projector-capability-into-single-device-for-travelers/id/
http://www.yankodesign.com/2009/08/24/getting-lost-is-not-so-trendy/

posted under | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Beranda

Followers


Recent Comments