Mahasiswa Rantau

Kuliah merupakan langkah lanjut untuk menggapai impian dan masa depan

Hampir semua lulusan SMA atau SLTA melanjutkan ke perguruan tinggi favorit mereka
sementara kita tahu bahwa perguruan tinggi favorit di Indonesia bisa dihitung jumlahnya dan letaknya kebanyakan bukan di kota - kota besar, melainkan di pedesaan yang memiliki lahan yang luas
begitu pula salah satu perguruan tinggi di Bandung yang tepatnya berada di Jatinangor
perguruan tinggi yang termasuk perguruan terbaik di Indonesia tersebut banyak diminati lulusan SMA/SLTA dari luar kota, bahkan luar pulau
jadi mahasiswa di kota orang memang tidak mudah. banyak hal yang harus dipelajari agar para mahasiswa rantau tidak mengalami culture shock
perubahan gaya hidup sebelum dan sesudah mereka tinggal di rantauan ternyata cukup banyak yang berubah
hal tersebut seperti yang diceritakan beberapa mahasiswa perguruan tinggi tersebut yang berasal dari luar kota
"Pola tidur aku berubah sejak aku jadi mahasiswa di sini. Ya mungkin karena jumlah aktivitas yang berbeda dengan waktu kita SMA dulu. Selain itu makan juga jadi sering gak teratur, apa - apa kita sendiri yang nyiapin sih", ujar Icha, salah satu mahasiswa Fakultas Komunikasi di perguruan tinggi tersebut yang berasal dari Cilacap
Senada dengan temannya, Teguh, berasal dari Jogja menambahkan, "Gaya hidup gue berubah drastis! Gue yang biasa dibesarkan dengan gaya hidup teratur ama ortu gue, bangun jam 6, makan 3 kali sehari, gak boleh keluar malem, jam 9 harus tidur, dan baju dicuciin. Sekarang setelah jadi perantau, gua makan 2x sehari juga untung - untungan, sarapan pagi cuma pakai roti. Hampir tiap hari begadang jadi aja bangunnya siang. Nyuci baju juga sendiri, yah kadang - kadang aja laundry"
lain halnya dengan Nadia, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung asal Ponorogo, mengungkapkan bahwa tidak banyak yang berubah dari gaya hidupnya selama menjadi perantau, "dari dulu sampai sekarang aku masih suka hang out, belanja - belanja baju juga, paling yang berubah cuma pola makannya aja. dulu disiapin, sekarang semuanya sendiri. Kadang suka bingung kalau duit habis buat beli makanan - makanan mahal, jadi suka puasa"
Hal senada yang dapat disimpulkan dari pernyataan kedua narasumber itu adalah, "Untuk meraih mimpi dan masa depan yang baik, hidup itu butuh perjuangan, walau kesusahan di tempat rantauan, sabar adalah kuncinya" ;))

-Hernila Dyah Kusumastuti / 210110080263

posted under |

11 komentar:

Miss Mong mengatakan...

yaa,,, belajar mandiri di perantauan gan...

ada dua opsi "kalo gak sabar ya subur", tapi kayaknya emang banyak sabarnya daripada suburnya..wew..
hehehe...


*anak bayu*

go go spirit ! mengatakan...

emang bener...kuliah bner2 beda sma msa2 SMA..dlu aku serba teratur smuanya tersiapkan..
tpi semenjak kuliah berubah..mkan asal2an,pkoknya smua serba mandiri..
bahkan dlu yg gak tau soal motor2..pas mtor rewel ke bengkel lah sndirian...akhirnya jdi berani ngerjain apapun sendiri..
ada hikmahnya dengan kuliah merantau..tambah mandiri..hehehe

from : eldysa

Teen mengatakan...

Bukan dikarenakan perantauan sebagai perubah gaya hidup,.namun itu tergantung dari individu masing2...
klw dah kebiasaan merantau ataupun dari keluarga di didik untuk lebih mengerti kedepannya,.pasti tidak akan mersa berubah walau itu d perantauan...

NB:Mbag niL..
"bahkan luar pulau jadi mahasiswa di kota orang memang tidak mudah"..<sulit untuk d pahami..

"bahkan memang tidak mudah sebgai mahasiswa dari luar pulau" (gitu ajh mungkin

Anonim mengatakan...

kalau aku sih...
yang paling berubah adalah:
biasanya aku-kamu... sekarang lo-gue..

hahaha tapi kalo sifat mah biasa aja..
cuma makin nambah pergaulan, makin berkembang aja pengetahuan,,,
gitu aja sih...

ethies mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...

memang tergantung individu masing2 sama kiriman per bulan, loh kok bisa??

sedikit curhat nih, maksud hati pengin bebas (baca: foya2) di perantauan, apa daya terkekang dana... hehehe

maka untuk bapak ibu sekalian, berikanlah uang saku yang banyak agar anak2 kalian bisa bebas (foya2) di perantauan... wkwkwkwk

Anonim mengatakan...

komentar steva:
heem kalo gue apa yaa yang berubah ? dulu dikit2 denger omelan & nasihat orangtua, sekarang harus diri sendiri yang bisa kontrol hehehe.
terus terus.. mungkin hubungan pertemanan kali ya. kayanya hubungan pertemanan kalo jaman sma itu jadi lifestyle banget, hehehe. kemana mana bareng, apa apa mikirin temen juga. sekarang, it's about surviving on ur own feet ! :)

thankyou nil.

chandika mengatakan...

Percaya aja deh kalo merantau tu banyak sisi positifnya..hal yang patut diperhatikan mahasiswa adalah hati2 pergaulan bebas + aliran fanatik.

Matius Teguh Nugroho mengatakan...

walaupun berubah drastis, tapi dari merantau gw belajar banyak hal tentang mengelola waktu dan keuangan.
latihan buat jadi kepala rumah tangga lah :)

Daily Post mengatakan...

semoga dengan menajdi perantauan ini maka kita para perantau bisa menggapai impian yang dicita-citakan, amin..;))
terima kasih atas saran dan kritik yang membangun ;))

sabda mengatakan...

saya jg mahasiswa perantauan,saya setuju dengan perubahan pola tidur, mungkin karena faktor teman-teman satu kost2 an atau faktor lingkungan jg, hal ini sudah lumrah, terutama bagi laki-laki...heheh

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments